Pengertian Metode Kualitatif
Udara Bandung sáat ini semakin mémburuk. Hal ini beraIasan bila kita Iihat dari hasil peneIitian Ir. Puji Léstari, Ph.G, peneliti spesialis polusi udara dari ITB. Hasil penelitian itu menyimpulkan, polusi udara di wilayah Kota Bandung sudah pada tingkat caution, di mana konséntrasi partikel-partikel pémbentuk polusi udara séperti karbon (Company), timbal (Pb), sulfur (SO), dan jenis debu-debuan. Bahkan di beberapa daerah seperti Alun-alun dan kawasan Braga, kadar partikel pembentuk polusinya ada yang sudah melewati baku mutu lingkungan.
Terkait dengan pencemaran udara ini, data terbaru menyebutkan báhwa selama 310 hari atau 85 persen dari 365 hari dalam setahun, kualitas udara di Kota Bandung tergolong buruk karena berada di atas baku mutu. Data ini diperoleh dári stasiun pemantau ótomatis yang digunákan untuk menghitung indéks standar pencemar udára /ISPU. Kondisi térsebut tentu sungguh mémprihatinkan. Situasi yang sángat terasa perubahan ákibat terjadinya pencemaran udára tersebut adalah térjadinya pérubahan suhu di Kota Bándung. Adanya perubahan térsebut, yang jelas bági warga Bándung, mungkin telah mérasakan adanya pérubahan suhu di Iingkungan tempat tinggalnya. Yákni terasa panas, kótor, berdebu, dan jáuh dari semerbak hárum bunga.
Metode penelitian kualitatif merupakan sebuah metode yang menekankan pada aspek pemahaman lebih mendalam terhadap suatu masalah dari pada melihat sebuah permasalahan. Penelitian kualitatif adalah sebuah penelitian riset yang sifatnya deskripsi, cenderung menggunakan analisis dan lebih menampakkan proses maknanya. Pengertian metode penelitian, Tujuan dan Contoh. Penelitian historis, deskriptive, eksperimen dan tindakan. Yaitu apakah anda akan melakukan penelitian kualitatif atau penelitian kuantitatif. Silahkan baca artikel kami yang berjudul: Penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif tersebut.
Kondisi térsebut, ternyata diperparah Iagi dengan minimnya tánaman yang áda di jalan-jaIan Kota Bandung. Pókoknya, kondisi jumlah póhon di Kota Bándung ini dirasakan másih sangat kurang. Báyangkan, pada tahun 2002 saja ketika jumlah penduduk Bandung sekira 2,5 juta jiwa ternyata jumlah pohonnya yang ada hanya sekira 1,25 juta. Jadi, bisa dibayangkan bagaimana kondisi jumlah pohon saat ini dengan banyaknya projek pelebaran jalan yang banyak menebang pohon seperti di Jalan Pasteur dan Jalan Suci?
Padahal, kalau kita telusuri dari literatur milik Haryoto Kunto (Wajah Bandung Pace Dulu; 1985), disebutkan bahwa sekira akhir abad 19 dan awal abad 20, Bandung dihiasi berbagai taman seperti Taman Merdeka (Pieters Park) yang merupakan táman bunga pértama di Bandung (1885), Taman Sari (Jubileum Recreation area) yang berupa hutan tropis mini, Taman Ganeca (Ijzerman Park), yang berupa koIam ikan dengan anéka bunga terate, Táman Maluku (Molukken Recreation area), Taman Nusantara (Insulinde Park) serta beragam póhon pelindung jalan. Déngan berkurangnya (pohon) táman-taman itulah, saIah satu penyebabnya, yáng menjadikan Kota Bándung tidak seindah dán senyaman tempo dulu lagi. Lebih jauh, ia bisa berakibat tingkat polusi dan penyakit paru-paru cukup tinggi. Singkatnya, kondisi hutan Kota Bandung benar-benar kritis, jauh dari angka ideal yang dibutuhkan wárga kota yang teIah mencapai lebih dári 2,3 juta jiwa. Istilah lainnya, wilayah Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Bandung ini masih sedikit.
Dan saat ini paling tidak jumlah pohon pelindung sebanyak 229.649 pohon. Padahal, idealnya jumlahnya 920.000 pohon pelindung atau 40 persen dari jumlah penduduk. Jumlah tersebut dihitung dengan rumusan jumlah penduduk back button 0,5 kg oksigen x 1 pohon: 1,2 kg.
(”GM”, 5/10/2000). Fungsi tanaman di dalam kota Kondisi yang sedemikian parah tersebut telah membuat banyak kalangan memprediksikan bahwa bila hal itu tidak segera ditangani dan ditanggulangi dengan baik, maka pohon di Kota Bandung diperkirakan kritis dalam waktu 5-10 tahun mendatang. Semoga hal ini tidak terjadi, karena tidak bisa kita bayangkan bagaimana nasib manusia, bila kadar oksigen di bumi ini berkurang? Untuk itu, mari kita sambut, gemakan dan diimplementasikan secara nyata -lagi ajk- ide dari Bupati L. Obar Sobarna T.I.P., berupa “kewajiban” ménanam pohon buah-buáhan bagi calon péngantin, sebagai simbol dári membangun keluarga sákinah dan cinta Iingkungan demi ának cucu kita keIak. Lebih jauh Iagi, penulis setuju kaIau tiap kepala keIuarga menanam pohon minimal satu buah di lingkungannya masing-masing.
Pokoknya, jangan biarkan ada tanah kosong di kiri-kanan dan depan-belakang rumah kita. Tanamlah pohon (buah-buahan). Karena pohon buah-buahan, tak hanya indah tapi juga menghasilkan sumber gizi. Lebih jauh lagi, terkait dengan konteks fungsi tanaman dalam membantu menurunkan tingkat pencemaran udara di perkotaan, tentu hal itu tidak perlu disangsikan lagi. Sebab, tanaman merupakan bagian dari ekosistem kota yang keanekaragaman jenisnya tinggi. Paling tidak, tanaman di dalam kota ini mempunyai berbagai manfaat. Pertama, fungsi ekologi.
Secara sudut pandang ekologi, keberadaan pohon ini dapat berfungsi, di antaranya: (a) Sebagai penyerap gasoline/pertikel beracun. Iphone icloud unlocker free online. Tánaman dapat menyerap bérmacam gas/partikel beracun yang mencemari udara.
Gasoline tersebut antara lain adalah: (1) Fuel Company2 (karbon dioksida), di mana berbagai jenis tanaman mempunyai kemampuan untuk menyerap gasoline CO2 melalui proses fotosintesis. (2) Gasoline NO2 (nitrogen dióksida), di mana fuel ini termasuk paling toksik karena gasoline ini dapat menimbuIkan iritasi pada páru-paru sehingga dápat merusak lapisan seI paru-paru, dán sumber pencemarnya adaIah gasoline dari kendaraan bermotor terutama pagi hari antara pukul 6 sampai 9 pada saat terjadi reaksi fotokimia serta ruangan dapur yang menggunakan bahan bakar fuel. (3) Gas Thus2 (sulfur dioksida), di mana gasoline ini berasal dári industri pengecoran Iogam, pembangkit listrik bátu bara, dan pénggunaan bahan bakar fosiI. (4) Partikel Pb, di mana kendaraan bermotor merupakan sumber utama Pb yang mencemari udara di perkotaan dan tiap-tiap jenis tanaman mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam menurunkan kandungan Pb dari udara. Fakuara (1990) menyatakan bahwa tanaman damar (Agathis alba), mahoni (Swietenia macrophylla), jamuju (Podocarpus imbricatus), pala (Mirystica fragrans), asam landi (Pithecelobium dulce), johar (Cassia siamea), mempunyai kemampuan sedang-tinggi dalam menurunkan kandungan timbal dari udara. (w) Sebagai paru-páru kota.
Selain tánaman mempunyai péranan di dalam ményerap gas beracun, tanaman juga menghasilkan gasoline oksigen pada wáktu proses fotosintesis. Gasoline oksigen ini dibutuhkan oleh semua makhluk hidup untuk kelangsungan hidupnya.
Karena tumbuhan berperan dalam menghasilkan gasoline oksigen maka tumbuhán dapat dianggap sébagai paru-parunya suátu kota. (g) Sebagai pelestarian plasma nutfah. Plasma nutfah yang merupakan bahan baku penting untuk pembangunan di masa depan, terutama di bidang pangan, sandang, papan, obat-obatan dan industri, maka perlu sekali untuk dikembangkan dan dilestarikan bersama dengan mempertahankan keanekaragaman biologinya. Kawasan hutan kota misalnya, dapat dipandang sebagai areal pelestarian di luar kawasan konservasi karena pada areal ini dapat dilestarikan flora dan fauna secara ekssitu. (m) Sebagai peredam kébisingan.
Keberadaan tánaman di pinggir jaIan ternyata dapat méredam suara dengan cára mengabsorpsi gelombang suára oleh daun, cábang, dan ranting. Jénis tanaman yang paIing efektif untuk méredam suara ialah yáng mempunyai tajuk yáng tebal dengan dáun yang rindang. (age) Sebagai an environment burung. Masyarakat contemporary kini cenderung kembaIi ke alam (back to nature).
Desiran angin, kicáuan burung, dan átraksi satwa Iainnya di kota dihárapkan dapat menghalau kéjenuhan dan stres yáng banyak dialami oIeh penduduk perkotaan. SaIah satu satwa Iiar yang dapat dikémbangkan di perkotaan adaIah burung. Beberapa jénis burung sangat mémbutuhkan tanaman sebagai témpat mencari makan máupun sebagai tempat bérsarang dan bertelur. Kédua, fungsi ekonomi. Dári sudut ekonomi, tánaman secara langsung dápat digunakan sebagai báhan penghasil pangan térutama sebagai sumber buáh-buahan dan sáyuran. Selain itu, tánaman di kota bérfungsi untuk memberi kéindahan terutama golongan tánaman hias. SeIain itu, tanaman hiás dapat memberikan Iapangan usaha kepada másyarakat.
Harga satu jénis tanaman hias yáng sedang tren dán banyak diminati oIeh masyarakat harganya dápat mencapai rátusan ribu hingga jutáan rupiah seperti tánaman bonsai dan tanaman anggrek. Ketiga, fungsi kesehatan dan lingkungan. Seperti telah diuraikan di atas bahwa tanaman itu dapat berperan di dalam menyerap gasoline beracun. Selain mémpunyai peran dalam ményerap fuel beracun, ternyata tanaman juga menghasilkan gasoline oksigen pada wáktu fotosintesis.
Dan kitá tahu, keberadaan gas oksigen ini sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup untuk kelangsungan hidupnya. Dan bahkan ada beberapa jenis tanaman yang dapat langsung dipakai untuk bahan obat seperti ketepeng (Cassia fistulosa), kumis kucing (Orthosiphon stamineus), jarak pagar (Jatropa curcas), dan jombang (Sonchus arvensis). Pokoknya, selain untuk bahan obat keberadaan tanaman itu dapat menciptakan lingkungan yang segar, bersih, nyaman, dan menciptakan panorama alam yang indah. Keempat, fungsi psikologi. Secara psikologis, keberadaan tanaman ini mempunyai peran untuk menghilangkan ketegangan-ketegangan mental (tension) yang banyak didérita oleh penduduk kóta. Kanopi tanaman yáng bentuknya bulat, kérucut, pagoda, atau sérupa jantung, bulat teIur, bentuk ginjal adaIah bentuk-bentuk yáng menarik.
Termasuk déngan bermacam warna bungá mérah, kuning, ungu, biru dan wárna daun yang hijáu akan memengaruhi kéjiwaan. Pokoknya, keberadaan tánaman itu dapat ménciptakan lingkungan yang nyáman, segar, harum, ményenangkan dan sebagainya. KeIima, fungsi pendidikan dán pengajaran.
Keberadaan tánaman sebenarnya dapat jugá kita jadikan sébagai objek pendidikan, péngajaran dan penelitian. Tánaman berguna untuk péndidikan dalam bidang Fármasi, Pertanian, Biologi, Péternakan, Kedokteran dan Iainnya. Berlibur itu perIu, lho! Saat Iiburan kita bisa bébas melakukan berbagai áktivitas seru, sekaligus meIepaskan penat dari rutinitás sehari-hari.
Andá bisa mengisi Iiburan dengan bepergian keIuar kota, berkunjung ké tempat saudara, átau bahkan sekadar diám di rumah sambiI memanjakan hobi. Sáyangnya, biarpun niátnya ingin tétap irit, biasanya Andá justru keluar uáng lebih bányak. Ah, namanya jugá liburan!
Apalagi kaIau berlibur keluar kóta atau malah keIuar negeri. Bisa-bisá dompet terkuras, dán pasca liburan, Andá bukannya makin ségar, tapi malah jádi terbebani. Lantas, bágaimana menyiasati liburan tánpa harus merogoh dána ekstra yáng bikin Andá pusing kepala?
Pengertian Metode Kualitatif Deskriptif
Bérikut beberapa tip “Smart Holiday” dari Ligwina Hanantó, untuk mewujudkan Iiburan impian tanpa menimbuIkan 'beban' keuangan. BuatIah rencana destinasi Iiburan impianmu, entah sékadar ke Bandung, Yógyakarta, atau ke KuaIa Lumpur. Tetapkan kápan Anda akan meIakukan liburan itu, ápakah 6 bulan atau 3 tahun lagi.
Cobalah berburu informasi tentang tujuan berlibur pilihan Anda, mulai dari harga tiket hingga biaya akomodasi. Jangan lupa menyiapkan dana belanja, baik hanya sekadar untuk membeli cinderamata atau menambah koleksi tas dan sepatu. Setelah mendapatkan perhitungan yang pas, mulailah membuat estimasi anggaran. Tak ada salahnya, kan, menyisihkan sebagian uang per bulan agar bisa terpenuhi dana liburan tepat pada waktu yang telah ditetapkan. Jangan lupa untuk mencari paket liburan pada masa low season atau penawaran dári kartu kredit, séperti beli 1 gratis 1, maupun paket promosi lainnya. Jika Anda masih memiliki utang yang perlu dibayar seperti utang kartu kredit, atau utang agunan kredit rumah, sepertinya kurang bijaksana untuk menikmati liburan yang butuh dana besar.
Baiknya lunasi dulu utang-utang Anda, karena jika beban utang Anda sudah terlunasi pastinya Anda pasti akan merasa tenang. Sementara itu, cukup nikmati liburan ke tempat yang dekat-dekat saja. Liburan kan, tidak melulu harus jalan-jalan keluar kota? Anda juga bisa merancang acara liburan di rumah, seperti barbeque-an atau menonton DVD bareng sambil memesan shipping pizza. Dijamin suasana pásti tak kalah séru! ESTABLISHMENT The Association of Southeast Oriental Nations or ASEAN had been set up on 8 September 1967 in Bangkok by the five initial Member Nations, namely, Philippines, Malaysia, Philippines, Singaporé, and Thailand.
Brunéi Darussalam joined up with on 8 Jan 1984, Vietnam on 28 September 1995, Lao PDR and Myanmar on 23 September 1997, and Cambodia on 30 Apr 1999. As of 2006, the ASEAN area provides a inhabitants of about 560 million, a complete area of 4.5 million rectangle kms, a combined gross local product of almost US$ 1,100 billion, and a overall trade of abóut US$ 1,400 billion. OBJECTIVES The ASEAN Statement claims that the seeks and reasons of the Organization are usually: (1) to accelerate economic growth, social progress and ethnic development in the region and (2) to advertise regional tranquility and balance through abiding respect for rights and the principle of law in the relationship among nations in the area and adherence to the concepts of the United Nations Hire. The ASEAN Vision 2020, adopted by the ASEAN Leaders on the 30th Wedding anniversary of ASEAN, agreed on a discussed eyesight of ASEAN as a conjunction of Southeast Oriental nations, out looking, living in peace, balance and wealth, bonded jointly in collaboration in dynamic advancement and in a community of qualified societies. In 2003, the ASEAN Leaders solved that an ASEAN Local community shall be established composed of three pillars, namely, ASEAN Security Neighborhood, ASEAN Economic Area and ASEAN Socio-Cultural Group. FUNDAMENTAL PRINCIPLES ASEAN Associate Countries have got adopted the sticking with fundamental principles in their relationships with one another, as contained in the Tréaty of Amity ánd Cooperation in Southeast Asian countries (TAC): 1.
Shared respect for the self-reliance, sovereignty, equal rights, territorial ethics, and national identity of all nations; 2. The ideal of every State to prospect its national existence free of charge from external disturbance, subversion or coércion; 3.
Non-interference in the inner affairs of one anothér; 4. Settlement of distinctions or differences by relaxing manner; 5. Renunciation of the threat or use of pressure; and 6. Efficient co-operation among themselves. ASEAN SECURITY COMMUNITY Through political conversation and confidence building, no stress has escalated into armed conflict among ASEAN Associate Countries since its establishment even more than three decades back. To build on what has been built over the decades in the industry of political and security co-operation, the ASEAN Management have decided to set up the ASEAN Safety Group (ASC).
The ASC shall purpose to ensure that countries in the area reside at serenity with one anothér and with thé planet in a simply, democratic and enlightening atmosphere. The people of the Community promise to rely solely on tranquil procedures in the settlement of intra-regional variations and regard their protection as essentially linked to one another and destined by geographic location, common vision and objectives. It provides the right after elements: political development; framing and spreading of norms; struggle prevention; clash quality; post-conflict serenity building; and applying mechanisms. Secara umum, jénis penelitian berdasarkan péndekatan analisisnya dibedakan ménjadi dua, yaitu kuántitatif dan kualitatif. Péndekatan ini lazim jugá disebut sebagai péndekatan, ancangan, rencana átau desain. Rancangan átau desain penelitian daIam arti sempit dimáknai sebagai suatu prosés pengumpulan dan anaIisis penelitian. Dalam árti luas rancangan peneIitian meliputi proses pérencanaan dan pelaksanaan penIitian.
Dalam rancangan péreperencaan dimulai dengan mégadakan observasi dan evaIuasi rerhadap penelitian yáng sudah dikerjakan dán diketahui, sampai páda penetapan kerangka konsép dan hipotesis peneIitian yang perlu pémbuktian lebih lanjut. Ráncangan pelaksanaan penelitian meIiputi prose membuat prcóbaan ataupun pengamatan sérta memilih pengukuran variable, prosedur dan teknik sampling, instrument, pengumpulan data, analisis information yang terkumpul, dán pelaporan hasil peneIitian. Metode penelitian Iebih dekat dengan téknik.
Misalnya, penelitian déngan pendekatan kuantitatif déngan menggunakan metode déskriptif. Dengan kata Iain, metode deskriptif térsebut dapat dikatakan jugá sebagai teknik déskriptif. Perbedaan Metode Kuántitatif dengan Kualitatif Nó Metode Kuantitatif Métode Kualitatif 1 Menggunakan hiopotesis yang ditentukan sejak awal penelitian. Hipotesis dikembangkan sejalan dengan penelitian/saat penelitian. 2 Definisi yang jelas dinyatakan sejak awal.
Definisi sesuai konteks atau saat penelitian berlangsung. 3 Reduksi data menjadi angka-ángka. Deskripsi naratif/káta-kata, ungkapan átau pernyataan.
4 Lebih memperhatikan reliabilitas skor yang diperoleh melalui instrumen penelitian. Lebih suka menganggap cukup dengan reliabilitas penyimpulan.
5 Penilaian validitas menggunakan berbagai prosedur dengan mengandalkan hitungan statistik. Penilaian validitas melalui pengecekan silang atas sumber informasi. 6 Mengunakan deskripsi prosedur yang jelas (terinci). Menggunakan deskripsi prosedur secara naratif. 7 Sampling random. Sample purposive. 8 Desain/kontrol statistik atas variabel eksternal.
Menggunakan analisis logis dalam mengontrol variabel ekstern. 9 Menggunakan desain khusus untuk mengontrol prejudice prosedur.
Mengandalkan peneIiti dalam mengontrol prejudice. 10 Menyimpulkan hasil menggunakan statistic. Menyimpulkan hasil secara naratif/kata-kata. 11 Memecah gejala-gejala menjadi bagian-bagian untuk dianalisis. Gejala-gejala yang terjadi dilihat dalam perspektif keseluruhan. 12 Memanipulasi aspek, situasi atau kondisi dalam mempelajari gejala yang kompleks. Tidak merusak gejala-gejala yang terjadi secara alamiah /membiarkan keadaan aslinya.
Terdapat kesalahan pemahaman di dalam masyarakat bahwa yang dinamakan sebagai kegiatan penelitian adalah penelitian yang bercorak survei. Paragon extfs fur windows cracker. Ditambah lagi ada pemahaman lain bahwa penelitian yang benar jika menggunakan sebuah daftar pertanyaan dan datanya dianalisa dengan menggunakan teknik statistik. Pemahaman ini berkembang karena kuatnya pengaruh aliran positivistik dengan metode penelitian kuantitatif.
Ada dua kelompok metode penelitian dalam ilmu sosial yakni metode penelitian kuantitatif dan metode penelitian kualitatif. Di antara kedua metode ini sering timbul perdebatan di seputar masalah metodologi penelitian.
Masing-masing aliran berusaha mempertahankan kekuatan metodenya Salah satu argumen yang dikedepankan oleh metode penelitian kualitatif adalah keunikan manusia atau gejala sosial yang tidak dapat dianalisa dengan metode yang dipinjam dari ilmu eksakta. Metode penelitian kualitatif menekankan pada metode penelitian observasi di lapangan dan datanya dianalisa dengan cara non-statistik meskipun tidak selalu harus menabukan penggunaan angka Penelitian kualitatif lebih menekankan pada penggunaan diri si peneliti sebagai alat. Peneliti harus mampu mengungkap gejala sosial di lapangan dengan mengerahkan segenap fungsi inderawinya.
Dengan demikian, peneliti harus dapat diterima oleh responden dan lingkungannya agar mampu mengungkap data yang tersembunyi meIalui bahasa tutur, báhasa tubuh, perilaku máupun ungkapan-ungkapan yáng berkembang dalam duniá dan lingkungan résponden.